Suku serawai sebagian besar berdiam di kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kota Bengkulu. Pada zaman dulu daerah mereka mencakup marga Semidang alas, Pasar Manna, Ilir Talo, Ulu Talo, Ulu Manna dan Ilir Manna.
Tanah kediman suku serawai cukup subur sehingga mata pencariannya bercocok tanam di sawah dan di lading. Selain padi mereka banyak membuka kebun kopi, sawit dan karet. Perairan sungai dan lautnnya banyak menyediakan ikan dan hasil hutannya. Kayu, rotan, dammar dan lain – lain cukup menguntungkan kehidupan mereka.
Bahasa serawi sebenarny termasuk rumpun bahasa melayu juga. Namun dekat dengan bahasa Pasemah. Dialeknya ada dua, yaitu dialek Manna dan dialek Serawai. Pada zaman suku Serawai pernah mengembangkan suatu aksara yang disebut tulisan ulu atau tulisan rencong.
Tanah kediman suku serawai cukup subur sehingga mata pencariannya bercocok tanam di sawah dan di lading. Selain padi mereka banyak membuka kebun kopi, sawit dan karet. Perairan sungai dan lautnnya banyak menyediakan ikan dan hasil hutannya. Kayu, rotan, dammar dan lain – lain cukup menguntungkan kehidupan mereka.
Bahasa serawi sebenarny termasuk rumpun bahasa melayu juga. Namun dekat dengan bahasa Pasemah. Dialeknya ada dua, yaitu dialek Manna dan dialek Serawai. Pada zaman suku Serawai pernah mengembangkan suatu aksara yang disebut tulisan ulu atau tulisan rencong.